Pemandangan dari Stasiun Juanda

Pemandangan di dalam Stasiun Juanda

Mendung di arah Selatan 

Tanah Kosong

Masih Tanah Kosong

Arah Utara

Stasiun Duri di Malam Hari

Stasiun Duri

Sedang menunggu kereta di jalur 3, iseng foto dinding Stasiun Duri. Tanggal 9 Agustus 2016 pukul 19:51.

Stasiun Pesing di Pagi Hari

Stasiun Pesing pagi hari pukul 9:01

Selagi menunggu kereta ke Duri, foto-foto dulu di Stasiun Pesing.

Mencoba GrabCar Pertama Kali

Sedikit pengalaman pertama kali menggunakan GrabCar. Bagini ceritanya:

Berkunjung ke Rumah Teman

Kemarin aku sekeluarga berkunjung ke rumah seorang teman di kawasan Ciledug untuk pertama kali. Diputuskanlah menggunakan jasa GrabCar, yang merupakan saudara dari GrabTaxi dan GrabBike. Dan kami juga belum pernah menggunakan jasa GrabCar/GrabBike/GrabTaxi sama sekali, jadi ini kali pertama juga menggunakan GrabCar.

Dipilihlah Grab Car

Singkat kata, diorderlah jasa Grab Car ini. Langsung menemukan driver dengan cepat, namun entah karena suatu apa, driver ini batal, dan kami mesti melakukan order ulang. Setelah order ulang, ditemukan driver baru, yang sempat menelpon untuk memastikan lokasi penjemputan. Setelah sekitar 10 menit sampailah driver GrabCar ini ke lokasi penjemputan. Pada aplikasi GrabCar/GrabTaxi disebutkan nama driver dan nomor polisi mobilnya, jadi lebih mudah mengenalinya.

Driver Menggunakan Waze

Dengan berbekal mobil Daihatsu Luxio dan aplikasi Waze, diantarlah kami ke Ciledug oleh driver GrabCar ini. Dengan rute melalui tol, masuk dari gerbang tol JORR dekat Puri Indah (Rp 8.500) dan melewati gerbang tol Karangtengah (Rp 5.000) keluar di gerbang tol Green Lake City. Setelah melalui jalan berliku dan sempit, akhirnya sampai jg ke lokasi yang dituju. Tentunya lagi bermodal Waze si driver dan Google Maps kami :).

Kesimpulan

Jadi kesimpulannya, harga jasa GrabCar ini tergolong murah, tarifnya flat, driver-nya cukup ramah. Keseluruhan: puas.